Mengenal Tentang tiga Pilar Pencapaian Sistem Keuangan

Halo Rencang-Rencang, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai hukum perbankan dan lembaga pembiayaan. Lembaga keuangan adalah badan usaha yang memiliki kekayaan dalam bentuk aset keuangan (mayoritas), dimana kekayaan aset ini dipergunakan untuk menjalankan usaha di bidang jasa keuangan baik berupa pembiayaan maupun non pembiayaan. Lembaga keuangan merupakan salah satu lembaga yang penting dalam menjaga stabilitas perekonomian di dalam suatu negara.
Dalam sistem keuangan terdapat 3 (tiga) pilar dalam pencapaian sistem keuangan. 3 pilar ini merupakan rangkaian wajib yang harus dilaksanakan untuk mencapai sistem keuangan yang efektif dan sukses. Ketiga pilar tersebut adalah kebijakan moneter dengan prinsip kehati-hatian, sistem pembayaran yang cepat, tepat, dan aman. Serta sistem perbankan dan keuangan yang sehat dan efisien.
Kebijakan Moneter Dengan Prinsip Kehati-hatian
Pilar pertama dalam mencapai kesuksesan dalam sistem keuangan adalah kebijakan moneter dengan prinsip kehati-hatian. Kebijakan moneter sendiri merupakan kebijakan dalam upaya mengendalikan perekonomian negara secara makro untuk mencapai perekonomian yang lebih baik dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar. Perekonomian yang baik sendiri dapat dilihat dari kestabilan harga melalui tingkat inflasi yang terkontrol dalam perekonomian suatu negara.
Kebijakan moneter yang dikeluarkan tentunya akan sangat mempengaruhi situasi dan kondisi dalam sistem perekonomian di suatu negara. Oleh karena itu, diperlukan adanya prinsip kehati-hatian agar kebijakan moneter yang dikeluarkan tidak salah langkah yang nantinya akan merugikan negara. Prinsip kehati-hatian di sini memiliki artian sebagai prinsip yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam mengeluarkan kebijakan harus menggunakan strategi yang tepat sasaran.
Pertama, Bank Indonesia dapat menetapkan sasaran moneter dengan pertimbangan tingkat laju inflasi. Laju inflasi merupakan persentase kenaikan harga yang pengukurannya dilakukan berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK). Dalam mengeluarkan kebijakan moneter tentunya harus melihat apakah kebijakan tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga ataupun penurunan harga. Kebijakan moneter yang tidak melihat laju inflasi pastinya akan menyebabkan inflasi di suatu negara yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif bagi perekonomian di suatu negara.
Selanjutnya, Bank Indonesia dapat melakukan pengendalian moneter melalui operasi pasar terbuka baik Valuta Asing (valas) maupun Rupiah di Pasar Uang. Selain itu, Bank Indonesia juga dapat menetapkan tingkat diskonto dalam perputaran perekonomian di Indonesia. Kemudian, Bank Indonesia sebagai Bank sentral di Indonesia juga memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengawasi Bank di seluruh Indonesia.
Pembayaran yang cepat, tepat, dan aman
Pilar kedua tersebut memiliki artian bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral yang mengontrol sistem keuangan di Indonesia memiliki kewenangan untuk menjaga sistem pembayaran agar tetap kondusif dan terhindar dari pembayaran yang tidak sehat. Dalam hal ini Bank Indonesia dapat melaksanakan dan memberikan persetujuan serta izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.
Pembayaran yang cepat, tepat, dan aman harus dapat diterapkan dalam kegiatan perjanjian kredit. Perjanjian kredit sendiri merupakan perjanjian pinjam meminjam uang yang dilakukan antara Bank sebagai kreditur dan pihak lain baik perusahaan maupun perorangan sebagai debitur. Dalam perjanjian kredit seringkali ditemukan adanya kendala dalam pembayaran seperti kredit macet. Permasalahan mengenai kredit macet tentunya harus senantiasa dicegah agar perputaran ekonomi yang terdapat di dalam Bank dapat terlaksana dengan lancar.
Sistem perbankan dan lembaga keuangan yang sehat dan efisien
Sistem perbankan dan lembaga keuangan yang sehat dan efisien memilki artian sebagai suatu bentuk sistem kauangan yang stabil serta dapat menopong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, memiliki tingkat resiko yang rendah, serta mampu menagan guncangan ekonomi.
Situasi dan kondisi perbankan tentunya akan sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian di Indonesia baik secara mikro maupun makro. Dengan adanya sistem keuangan yang sehat tentunya stabilitas perekonomian secara nasional akan terjamin. Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan namk dalam menciptakan sistem perbankan dan lembaga keuangan yang sehat dan efisien di antaranya adalah:
- Meningkatkan permodalan Bank
- Meningkatkan kualitas aset Bank
- Meningkatkan profitabilitas Bank
- Meningkatkan efisiensi Bank
- Meningkatkan tata kelola Bank
- Meningkatkan pengawasan Bank
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa tiga pilar dalam pencapaian sistem keuangan merupakan landasan utama yang harus dilaksanakan oleh Bank. Ketiga pilar tersebut menjadi sangat penting untuk dilaksanakan mengingat Bank menjadi salah satu lembaga yang sangat penting dalam sistem ekonomi di suatu negara. Apabila salah satu pilar tersebut tidak dilaksanakan secara maksimal tentunya stabilitas perekonomian di suatu negara akan terguncang. Lantas apakah rencang telah memahami mengenai tiga pilar dalam pencapaian sistem keuangan? Jika Rencang Rencang masih bingung bisa langsung konsultasi dengan kami klinik hukum Rewang-Rencang. Kami juga menyediakan layanan konsultasi gratis. Jadi tunggu apalagi? segera Kunjungi linimasa kami atau hubungi melalui WhatsApp di pojok kiri layarmu.
#TerbaikTercepatTerpercaya #KlinikHukumTerpercaya #SemuaAdaJalannya
