NostaRRgia Fenomena: Kosmetika Bermerkuri
Lebih dari satu dekade lalu, pernah terjadi fenomena dimana ada produk-produk kosmetika yang berbahaya merajalela hingga membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertindak. Walaupun arsip Google paling lama menampilkan berita tersebuat adalah pada tahun 2009, namun sebelum-sebelumnya telah ada kejadian yang demikian. Bukan hanya produk-produk kosmetika biasa atau pendatang baru, namun bahkan “kasus” ini juga menyeret merek-merek terkenal sebagai Ol*y dan P*nds. Dilansir dari OkeZone, pada sekitar 11 Juni 2009, BPOM menyatakan 70 item produk kosmetik berbagai merek yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan kosmetika ditarik dari peredaran. Hal tersebut karena produk-produk tersebut mengandung bahan berbahaya yang dapat memicu gangguan syaraf, perkembangan janin, serta penyakit janin.
Produk-produk tersebut diantaranya adalah produk kosmetik rias wajah dan rias mata bermerk Natural Belle, Olay, Ponds, dan Detox. Kemudian kosmetik pewarna rambut seperti Olay, Tatal White, Ponds Age Miracle. Termasuk juga kosmetik untuk peralatan mandi dengan merk Ginzu Strawberry. Namun setelah ditelusuri, produk merek Ponds dan Olay yang dimaksud adalah produk palsu yang memang hanya ingin nebeng merek terkenal. Berdasarkan hasil pengawasan sampling dan pengujian laboratorium sejak September 2008 hingga Mei 2009, produk-produk di atas terbukti mengandung bahan berbahaya utamanya adalah bahan kimia bernama merkuri. Merkuri sendiri termasuk sebagai “bahan terlarang” dalam industri kosmetika yang sayangnya sering digunakan produsen untuk mengakali campuran bahan dalam produknya agar lebih menguntungkan.
Merek Merkuri Merek “Berduri”?
Merkuri atau biasa disebut raksa atau hydrargyrum adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap. Merkuri di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2001 tentang Bahan Berbahaya dan Beracun termasuk kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan karakteristik beracun, karsinogenik dan berbahaya bagi lingkungan. Merkuri sendiri ternyata bisa menyebabkan perubahan warna pada kulit. Ini karena kandungan klorida pada merkuri dapat menghambat pembentukan melanin di kulit wajah. Itulah mengapa mereka yang menggunakan merkuri bisa memiliki kulit wajah yang putih secara instan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melarang penggunaan merkuri untuk produk kecantikan atau pemutih kulit. Namun masih banyak produk kecantikan yang menggunakan merkuri dijual di pasaran. Kosmetik berbahan merkuri memang dapat membuat kulit putih dalam waktu singkat.
Dampak bahaya dari kosmetik yang mengandung merkuri ini juga dapat menyerang organ vital. Korbannya bisa mengalami kerusakan pada ginjal, paru, saluran pencernaan, susunan saraf pusat. Kosmetik bermerkuri juga dapat membahayakan janin. Untuk wajah, Kulit wajah yang mengelupas akibat merkuri akan membuat kulit wajah semakin menipis. Akibatnya, kulit wajah akan terlihat kering dan bersisik. Pada pemakaian jangka panjang, kandungan merkuri dapat mempengaruhi organ tubuh dalam. Beberapa ciri kosmetik yang mengandung bahan merkuri, diantaranya: Tidak mempunyai nomor registrasi yang terdaftar di BPOM. Tekstur krim cenderung kasar. Produk dengan memakai merkuri akan beraroma seperti belerang, mempunyai bau logam yang menyengat.
Demikian bahasan kita tentang NostaRRgia Fenomena: Kosmetika Bermerkuri. Nah kalo produkmu tidak mau dicap bermerkuri, monggo daftarkan produkmu ke Rewang Rencang.
#TerbaikTercepatTerpercaya
#KlinikHukumTerpercaya
#SemuaAdaJalannya
Melayani segala pengurusan legalitas usaha seperti Pengurusan Izin Usaha, Sertifikasi Halal, BPOM, Pendaftaran Merek, Pendirian PT dan CV serta Pembuatan Perjanjian
#TerbaikTercepatTerpercaya
#KlinikHukumTerpercaya