Pegadaian Resmi Jadi Bank Emas Pertama di Indonesia: Langkah Baru Anak Perusahaan BBRI
PT Pegadaian, anak perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), mencatatkan sejarah baru dengan memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan bisnis sebagai bank emas pertama di Indonesia. Izin ini diberikan melalui surat resmi No. S-325/PL.02/2024, menandai babak baru dalam dunia perbankan dan investasi emas di Tanah Air.
Apa Itu Bank Emas?
Bank emas adalah institusi yang menawarkan layanan perbankan berbasis emas, seperti deposito emas, pinjaman dengan jaminan emas, perdagangan emas, hingga jasa titipan emas untuk korporasi. Dengan konsep ini, Pegadaian tidak hanya memperluas cakupan layanan mereka, tetapi juga memberikan solusi baru bagi masyarakat untuk mendayagunakan emas sebagai alat investasi maupun pembiayaan.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan hasil kerja keras selama dua tahun terakhir. “Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan inovatif bagi masyarakat, sekaligus mendukung hilirisasi emas sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia,” ujar Damar.
Dominasi Bisnis Gadai Emas
Meskipun kini memiliki izin sebagai bank emas, Pegadaian tetap mempertahankan bisnis gadai sebagai inti operasional perusahaan. Data hingga November 2024 menunjukkan bahwa omzet transaksi gadai emas mencapai Rp230 triliun, dengan barang jaminan berupa emas sebanyak 92 ton. Selain itu, saldo tabungan emas Pegadaian tercatat sebesar 10,3 ton, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan berbasis emas.
Manfaat untuk Masyarakat
Keberadaan bank emas pertama di Indonesia diharapkan membawa berbagai manfaat bagi masyarakat, antara lain:
- Akses Mudah ke Investasi Emas: Dengan layanan deposito emas, masyarakat dapat menyimpan emas layaknya menabung uang di bank.
- Solusi Pembiayaan: Pinjaman dengan jaminan emas memberikan fleksibilitas bagi mereka yang membutuhkan dana tanpa harus menjual aset berharga.
- Keamanan Penyimpanan: Jasa titipan emas memberikan perlindungan bagi korporasi dan individu untuk menyimpan emas secara aman.
Menurut Ariston Tjendra, analis dari Monex Investindo, hadirnya bank emas juga menciptakan peluang besar untuk mendukung literasi dan inklusi keuangan di sektor investasi logam mulia. “Permintaan terhadap emas di Indonesia sangat tinggi, dan bank emas memberikan cara baru bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi tersebut,” jelas Ariston.
Sinergi dengan BBRI
Sebagai bagian dari holding BUMN ultra mikro di bawah BBRI, langkah Pegadaian menjadi bank emas memperkuat posisi strategis grup ini. Sinergi antara BBRI, Pegadaian, dan PNM (Permodalan Nasional Madani) diharapkan dapat menghadirkan layanan keuangan yang semakin inklusif dan terintegrasi, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Potensi Masa Depan
Dengan izin sebagai bank emas, Pegadaian tidak hanya memperluas peluang bisnis tetapi juga menjadi pionir dalam mengelola emas sebagai aset produktif di Indonesia. Dalam jangka panjang, langkah ini diperkirakan akan memberikan dampak positif pada perekonomian nasional, terutama melalui penguatan sektor keuangan berbasis logam mulia.
Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti komitmen Pegadaian dalam memberikan layanan inovatif dan relevan bagi masyarakat, menjadikan emas tidak hanya sebagai investasi jangka panjang tetapi juga sebagai solusi finansial yang dapat diakses oleh semua kalangan.
Transformasi Pegadaian menjadi bank emas adalah langkah revolusioner yang membuka peluang baru di dunia perbankan dan investasi emas di Indonesia. Sebagai bagian dari BBRI, Pegadaian kini memiliki posisi strategis untuk mendukung masyarakat dalam mengelola aset berbasis emas dengan lebih optimal. Dengan sinergi yang kuat dan dukungan inovasi, masa depan sektor keuangan berbasis logam mulia di Indonesia terlihat semakin cerah.
