GAds

Apakah Penggabungan Seluruh BUMN PT ke Danantara Menguntungkan? 

Apakah Penggabungan Seluruh BUMN PT ke Danantara Menguntungkan? 

Pada akhir Maret 2025, seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Perseroan Terbatas (PT) resmi bergabung ke dalam Danantara melalui proses inbreng. Proses inbreng sendiri merupakan proses pengalihan harta perusahaan selain kas (aset non tunai) kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal. Dalam hal ini yang dimaksud aset non tunai adalah gedung, peralatan, dan tanah.

Danantara sendiri merupakan sebuah lembaga pengelola investasi yang dibentuk pemerintah dengan tujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN. Namun, masuknya BUMN di Danantara juga menimbulkan berbagai tantangan yang tentunya sangat mengkhawatirkan bagi eksistensi BUMN. 

Peluang Besar dari Konsolidasi BUMN

Salah satu manfaat utama dari penggabungan ini adalah peningkatan efisiensi operasional. Dengan pengelolaan di bawah satu entitas, sinergitas antar-BUMN tentunya dapat dimaksimalkan, mengurangi duplikasi fungsi, dan meningkatkan koordinasi bisnis. Selain itu, pengelolaan keuangan dan investasi menjadi lebih terfokus, sehingga memungkinkan perencanaan strategis jangka panjang yang lebih baik.

Menurut Herman Khaeron, Anggota Komisi VI DPR menyatakan bahwa dari seluruh 47 BUMN, hanya setengahnya saja yang sehat, sisanya berada pada kondisi yang kurang baik. Dengan adanya Danantara penyaluran dana dari tiap BUMN akan lebih merata. BUMN akan saling melengkapi satu sama lain. 

Penggabungan ini juga membuka peluang bagi BUMN untuk lebih kompetitif di pasar global. Dengan struktur yang lebih kuat dan aset yang terkelola dengan baik, investor asing akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya. 

Tidak hanya itu, pengawasan yang lebih ketat dalam sistem tata kelola Danantara dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sehingga mengurangi risiko praktik korupsi yang selama ini menjadi salah satu tantangan besar di sektor BUMN. 

Danantara juga diharapkan mampu menjadi tameng intervensi politik dari politikus kotor yang menempatkan direktur BUMN karena pesanan politik, bukan karena kapasitas orang yang bersangkutan. Hal ini tentunya menjadi suatu jawaban atas permasalahan umum dari BUMN, dimana orang yang tidak berpengalaman di bidangnya justru memimpin BUMN karena adanya kepentingan politik.  

Tantangan dan Risiko yang Harus Dihadapi

Meskipun memiliki banyak potensi positif, penggabungan seluruh BUMN PT ke dalam Danantara juga menghadirkan berbagai tantangan. Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi monopoli dan dominasi pasar

Dengan terlalu banyak sektor ekonomi yang dikuasa olehi satu entitas saja, tentunya bisa menyebabkan persaingan di bidang ekonomi menjadi melemah. Hal tersebut tentunya berpotensi merugikan sektor swasta dan konsumen. Perusahaan ber plat merah menjadi sangat overpower.

Selain itu, ada risiko peningkatan birokrasi dan inefisiensi. Jika manajemen tidak dikelola dengan lincah, pengambilan keputusan bisa menjadi lambat dan menghambat respons terhadap dinamika pasar. 

Tidak kalah penting, potensi intervensi politik dalam keputusan bisnis juga menjadi perhatian utama. Jika pengelolaan Danantara lebih dipengaruhi oleh kepentingan politik dibandingkan logika bisnis, hal ini bisa menghambat efektivitas operasionalnya.

Tantangan terbesar tentunya jika terjadi kesalahan manajemen dari Danantara, bukan hanya satu dua BUMN yang mengalami kerugian, seluruh BUMN tentunya akan menjadi korban. Selain itu, jika Danantara mengalami kerugian hal tersebut akan dianggap sebagai kerugian negara. Kondisi demikian tentunya sangat rentan akan penyelewengan dana oleh pihak pihak yang tidak bertanggungjawab.

Dampak lain yang perlu diperhatikan adalah pengaruh terhadap tenaga kerja BUMN. Dengan adanya efisiensi dan restrukturisasi, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pemangkasan tenaga kerja di berbagai sektor, yang berpotensi memicu gejolak sosial.

Kesimpulan

Masuknya seluruh BUMN berbentuk PT ke dalam Danantara adalah langkah besar dalam restrukturisasi ekonomi nasional. Dengan pengelolaan yang tepat, ini bisa menjadi tonggak penting dalam memperkuat daya saing perusahaan negara. Namun, berbagai tantangan seperti risiko monopoli, birokrasi yang kompleks, serta intervensi politik harus dikelola dengan cermat agar transformasi ini benar-benar membawa manfaat bagi ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan.

 

    Leave Your Comment

    Your email address will not be published.*

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Mulai WA
    1
    Hubungi Kami
    Halo Rencang, ada yang bisa kami bantu?