GAds

Tidak Bisa Buat Paspor Karena Nama Sama Dengan Karakter Film

Bocah di Inggris Tidak Bisa Buat Paspor Karena Pakai Nama “Game of Thrones”. Apakah Melanggar Hak Merek Dagang?

Sebuah insiden unik terjadi di Inggris baru-baru ini, ketika seorang gadis kecil bernama Khaleesi Holloway, berusia enam tahun, ditolak dalam pengajuan paspornya. Penolakan ini terjadi karena namanya yang mirip dengan karakter terkenal dari serial TV Game of Thrones.

Nama Khaleesi, yang merupakan gelar untuk karakter Daenerys Targaryen dalam serial tersebut, dianggap oleh petugas sebagai nama yang dilindungi hak merek dagang.

Akibat dari keputusan tersebut, keluarga Khaleesi tidak dapat melakukan liburan impian mereka ke Disneyland Paris, meskipun sudah menabung sekitar £2.000 untuk perjalanan itu.

Mengapa Nama Ditolak?

Saat mengajukan permohonan paspor, keluarga Holloway diberitahu bahwa nama “Khaleesi” berada di bawah perlindungan merek dagang Warner Brothers, produser Game of Thrones.

Petugas menganggap nama tersebut sebagai pelanggaran, sehingga paspor tidak bisa dikeluarkan. Mereka bahkan meminta keluarga untuk mendapatkan surat izin dari Warner Brothers agar nama itu bisa digunakan dalam dokumen resmi.

Penolakan ini mengejutkan keluarga Khaleesi, terutama karena nama tersebut merupakan gelar dalam cerita fiksi, dan mereka tidak menyangka akan ada masalah hukum terkait nama anak mereka.

Apakah Ini Melanggar Hak Merek Dagang?

Setelah ditelusuri lebih lanjut oleh kuasa hukum keluarga, ditemukan bahwa meskipun Game of Thrones memiliki perlindungan hak merek dagang, ini tidak berlaku untuk nama pribadi seseorang.

Hak merek dagang melindungi produk dan layanan tertentu yang terkait dengan serial tersebut, tetapi tidak mencakup penggunaan nama “Khaleesi” untuk individu.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan lebih luas mengenai bagaimana aturan hak cipta dan merek dagang diterapkan dalam kasus seperti ini. Secara umum, merek dagang melindungi nama atau simbol yang digunakan dalam perdagangan untuk membedakan barang atau jasa, tetapi tidak selalu relevan jika digunakan dalam nama pribadi seseorang.

Dengan demikian, menolak paspor Khaleesi Holloway dengan alasan pelanggaran hak merek dagang sebenarnya merupakan kesalahan dalam penerapan hukum tersebut.

Permohonan Paspor Akhirnya Disetujui

Setelah kasus ini viral di media sosial dan mendapatkan perhatian luas, kantor paspor akhirnya meminta maaf dan melanjutkan proses pengajuan paspor Khaleesi. Keluarga diberitahu bahwa tindakan penolakan tersebut merupakan kesalahan, dan paspor Khaleesi pun diproses.

Meski pada akhirnya permohonan paspor disetujui, pengalaman ini menyisakan frustrasi dan kekecewaan bagi keluarga yang sudah lama menantikan liburan pertama mereka bersama.

Kesimpulan

Kasus Khaleesi Holloway menyoroti ketidaksepahaman dalam penerapan aturan hak merek dagang terhadap nama pribadi. Meskipun nama-nama yang terkait dengan merek atau karakter fiksi dilindungi dalam konteks tertentu, penggunaannya dalam nama pribadi tidak seharusnya dianggap melanggar hak merek dagang.

Kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya edukasi tentang aturan merek dagang dan hak cipta, baik bagi masyarakat maupun pejabat yang menangani kasus serupa

    Leave Your Comment

    Your email address will not be published.*

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    Mulai WA
    1
    Hubungi Kami
    Halo Rencang, ada yang bisa kami bantu?